–>

Taman Nasional Way Kambas (Bandar Lampung)


Selamat malam Guys..
Kembali bertemu lagi dengan mimin..

malam ini mimin ingin berbagi info tentang taman nasional terbesar di indonesia , dimana hewan-hewan yang terancam punah seperti gajah, badak ada disana., tepatnya di daerah bandar lampung dengan nama Taman Nasional Way Kambas , pasti agan-agan sekalian sudah pernah mendengar nama tersebut..

Yups, mari kita lanjut..



Sejarah Berdirinya Taman Nasional Way Kambas 




Taman Nasional Way Kambas merupakan Taman Nasional pertama dan tertua di Indonesia, merupakan salah satu objek wisata edukasi terbuka bagi masyarakat luas. Way kambas merupakan tempat pusat pelatihan gajah pertama di Indonesia. Pembentukan awal Taman Nasional ini bertujuan untuk melindungi keberadaan gajah dan pada saat yang sama menciptakan saling menguntungkan untuk kedua gajah dan manusia. Gajah Sumatra sudah sejak lama menjadi bagian penting dari masyarakat Pulau Sumatra. Bahkan pada jaman dahulu, gajah dimanfaatkan untuk memperkuat pasukan perang pada era kesultanan.


Taman Nasional Way kambas adalah taman nasional perlindungan gajah yang terletak di daerah Lampung tepatnya kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Indonesia. Tahun 1924 Kawasan hutan Way Kambas (Lampung Timur) dan cabang (Lampung Tengah) disisihkan sebagai daerah hutan lindung, bersama-sama dengan daerah hutan yang tergabung di dalamnya . Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang berdiri dari hutan dataran rendah yang berdiri dari hutan rawa air tawar.,padang alang-alang dan hutan pantai Sumatra.


Selain pusat pelatihan gajah di Taman Naional Way Kambas ini juga terdapat International Rhino Foundation (SRS) yang merupakan satu –satunya tempat pengembangbiakan satwa liar badak Sumatra di Indonesia yang tugasnya adalah menjaga spesies badak supaya tidak terancam punah. Bahkan SRS merupakan satu-satunya lokasi tempat pengembang biakan badak Sumatra secara resmi alami di Asia atau mungkin dunia. Namun kunjungan wisata alam di SRS sangat dibatasi karena untuk kepentingan penelitian dan pengembangan badak Sumatera.

Pendirian kawasan pelestarian alam Way Kambas dimulai sejak tahun 1936 oleh Resident Lampung Mr. Rookmaker dan disusul dengan Surat keputusan Gubernur Belanda tanggal 26 Januari 1937 Suaka Margasatwa Way Kambas diubah menjadi Kawasan Pelestarian Alam (KPA) oleh Mentri Pertanian Nomor 429/Kpts-7/1978 tanggal 10 Juli 1978 dan dikelola oleh Sub Balai Kawasan Pelestarian Alam (SBKPA).
Kawasan Pelestarian Alam (KPA) dirubah menjadi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) yang dikelola oleh SBKSDA dengan luas 13.000 ha. TAHUN 1985, DENGAN Surat Keputusan Mentri Kehutanan Nomor 177/Kpts-II/1985 TANGGAL 12 Oktober 1985. Pada tanggal 1 April 1989, bertepatan dengan Pekan Konservasi Nasional di kaliurang Yogyakarta, di deklarasikan sebgai Kawasan Taman Nasional Way Kambas berdasarkan Surat Keputusan Mentri Kehutanan Nomor 444/Menhut-II/1989 tanggal 1 April 1989 dengan luas 13.000 hektar.

Kemudian pada tahun 1991 atas dasar surat Keputusan Mentri Kehutanan nomor 144/Kpts/II/991 tanggal 13 Maret 1991 dinyatakan sebagai Taman Nasional Way Kambas, dimana peneglolaan Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas yang bertanggung jawab langsung kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas dinyatakan sebagai Balai Taman Nasional Way Kambas.
Alasan ditetapkanya kawasan tersebut sebagai kawasan pelestarian alam, untuk melindungi kawasan yang kaya akan berbagai satwa liar diantaranya tapir (Tapirus indicus), gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus), enam jenis primata , rusa sambar (Cervus unicolor, kijang (Muntiacus muntjak) harimau Sumatra (Panthera trigis) beruang madu. Badak Sumatera , saat itu belum ditemukan sehingga bukan sebagai salah satu pertimbangan yang dipergunakan sebagai dasarnya.



Dari jenis satwa itu sampai dengan saaat ini keberadaanya masih terjaga dengan baik, antara lain yang dikenal dengan The big Five mammals yaitu tapir (Tapirus indicus), gajah Sumatera (Elephant maximus sumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris), badak Sumetera (Diserohinus Sumatrabus)dan beruang madu.

Untuk tanaman banyak ditemukan Api-api, Pidada, Nipah, Pandan. Dibagian pesisir Taman Nasional Way Kambas yang berawa juga sering ditemukan berbagai jenis burung anatara lain Bangau Tongtong, Sempidan Biru, Kaua raja, Burung Perpendang Timur, dan beberapa burung lainya.

Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah, yang terletak 9 kilometer dari pintu gerbang Plang ijo dapat dijadikan sebagai gajah tunggang , atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah . Pada pusat pelatihan gajah tersebut dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainya. Pusat pelatihan gajah ini telah berhasil mendidik dan menjinakan gajah sekitar 290 ekor gajah yang sudah di sebar ke seluruh penjuru tanah air.


Yups, itulah dia teman-teman sejarah dan informasi tentang taman nasional Way Kambas Bandarlampung , pasti ada yang segera mau berkunjung kesana kann, pastinya donk..
bagi yang berdekatan atau jauh dari tempat lokasi, bisa melihat di page agen perjalanan dan travel untuk menikmati perjalanan yang mudah dan menyenangkan..

sampai berjumpa lagi di lain kesempatan ,
selamat malam dan selamat beraktifitas kembali teman..
Be Strong and Be INDONESIA




author

Rajaiman Girsang

Seorang Blogger Yang tertarik dalam Hal Traveling untuk Memperkenalkan Wisata dan Budaya Indonesia , Terkhusus Sumatera

Get Free Email Updates to your Inbox!

–>